Metode Iqra Dalam Pembelajaran al-Qur'an
Iqra ialah sebuah media pembelajaran al-Qur’an dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah yang disesuaikan berdasarkan jilid 1 sampai jilid 6. Jika dilihat dari segi arti kata, iqra berarti bacalah, yang dapat dimaknai segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan harus berawal dari membaca. Begitu juga dengan iqra yang fungsinya sebagai tahap awal untuk bisa dan lancar membaca al-Qur’an.
Metode Iqra merupakan cara cepat belajar membaca al-Qur’an. Buku ini mempunyai 10 kelebihan yaitu bacaan langsung, bersifat CBSA, bisa digunakan secara privat atau klasikal, praktis, sistematis, variatif, komunikatif, fleksibel, bersifat modul, dan asistensi.
Cara belajar membaca al-Qur'an dengan motode iqra ini pernah dijadikan proyek oleh Departemen Agama RI sebagai upaya untuk mengembangkan minat baca terhadap kitab suci al-Qur'an. Meski demikian, harus diakui bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan juga kelemahanya sendiri. Oleh karena itu perlu ada upaya konvergensi dengan memodifikasi beberapa metode guna mendapatkan metode pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan efektif.
Prinsip Metode Iqra
Prinsip-prinsip dasar metode iqra terdiri dari lima tingkatan pengenalan yaitu:
- Tariqat Asshautiyah adalah penguasaan atau pengenalan bunyi.
- Tariqat Adtadrij adalah pengenalan dari yang mudah pada yang sulit.
- Tariqat Biriyadhotil Athfal adalah pengenalan melalui latihan-latihan dimana lebih menekankan pada anak didik untuk aktif.
- Attawassuk Fi Maqosid La Fil Alat adalah pengajaran yang berorientsi pada tujuan bukan pada alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan itu. Yakni anak bisa membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kaidah tajwid yang ada.
- Tariqot Bimuraat Al Isti'dadi Wattabik adalah pengajaran yang yang harus memperhatikan kesiapan, kematangan, potensi-potensi, dan watak anak didik.
